KEUTAMAAN BERDZIKIR

Oleh: Ust Muniri, S.Ps.I



Tidak diragukan lagi bahwa amalan lisan yang paling baik adalah memperbanyak berdzikir kepada Allah SWT, bertasbih, bertahmid kepada-Nya, membaca kitabNya, serta memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah Ta'ala dalam segala kebutuhan hidup beragama maupun urusan keduniaan. Memohon ampunan dengan penuh harap disertai keimanan yang besar, iklas dan tulus. Dan hendak bagi siapa saja yang berdzikir dan berdoa agar selalu berusaha menghadirkan hatinya untuk mengingat keagungan dan kekuasaan Allah Azza wa Jalla, sehingga hanya dia yang berhak diibadahi. Banyak sekali ayat ayat Al Qur'an dan hadits hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam yang mengungkapkan berbagai keutamaan berdzikir dan doa, diantaranya sebagai berikut:

Dalil Dalil Tentang Keutamaan Dzikir.
Allah Ta'ala berfirman (artinya): "Dan sesungguhnya dzikir pada Allah itu lebih besar" (QS Al Ankabut:45). Artinya, dzikir hamba klepada Allah itu lebih besar dari segala sesuatu dan lebih utama dari ibadah selainnya. "Karena itu ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu" (QS Al Baqarah: 152). "Mereka para malaikat senantiasa bertasbih pada malam dan siang hari, tanpa merasa lelah maupun bosan" (QS Al Anbiya:20).

Sedang dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam disebutkan dari Abu hurairah ra berkata Rasulullah SAW:" Ada dua kalimat yang sangat ringan diucapkan oleh lisan, sangat disukai oleh Ar Rahman (Allah) dan sangat berat dalam timbangannya yaitu :" Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil azhim" (Maha Suci Allah yang Maha Agung)" (HR Bukhari dan Muslim).Dan dari Samurah bin Jundub ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Ucapan ucapan yang disukai Allah ada empat:"Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar" tidak menjadi masalah dengan capan yang mana kamu memulainnya (HR Muslim).

Dari dua hadits di atas nampak jelas bagi kita bahwa meskipun bacaan dzikir dzikir tersebut terasa ringan dibaca namun di sisi Allah ternyata amat berat timbangan pahalanya Sehingga amat dianjurkan bagi kita untuk membiasakan diri mengucapkan dzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, doa dan istighfar pada setiap waktu terutama pada pagi dan petang serta setelah shalat fardhu. Karena nabi sendiri tidak pernah kering lidahnya untuk berdzikir kepada Allah, Aisyah Radhiallahu'anha menyebutkan:
"Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam selalu berdzikir kepada Allah setiap saat." (HR Muslim).

Dari Abu Malik Al Asy'ary Rahiallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Menjaga kesucian (wudhu) itu separuh dari (pahala) iman, Alhamdulilah itu (pahalanya) memenuhi timbangan dan subhanallah wal hambulillah kedua duanya bisa memenuhi apa apa yang ada diantara langit dan bumi" (HR Muslim).
Hadits ini menunjukan betapa besar pahala serta keutamaan dzikir di atas, meskipun terasa ringan untuk diucapkan. Diriwayatkan dalah shhih Bukhari dan Muslim, dari Abu Ayub Al Anshari Radhiallahu anhu, dari Nabi SAW bersabda yang artinya: " Barang siapa mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah wahddahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu whuwa 'ala kulli syai'in qadir"  Tiada illah yang berhak disembah kecuali Allah semata. tiada sekutu bagiNya, Milik Nya semua kerajaan dan segala pujian dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu) sebanyak 10 kali. Maka dia seolah oleh telah membebaskan empat budak dari anak (keturunan) Ismail as.

Seorang Arab Badui (A'rabi) datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata: Ajariolah aku ucapan yang akan selalu akan ku ucapkan". Rasulullah SAW menjawab Katakanlah : Laa Ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, Allahu Akbar Kabira,m wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi rabbil 'alamin, laa haula walla quwwata illa billah al-aziz al hakim. (tiada ilah yang benar untuk disembah keculah Alah saja, tiada sekutu bagiNya, Allah Maha besar dengan kebesaranNya. Segala puji bagi Allah dengan sebanyak banyak pujian. Maha Suci Allah, penguasa  semesta alam, Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah yang  Maha Perkasa lagi Maha bijaksana, lalu orang itu berkata" itu semua ditujuan kepada diriku? beliau menjawab " Katakanlah Allahummaghfirli warhamni wahdini warzuqni  (ya Allah ampujnilah aku, berilah aku rahmat, berilah aku petunjuk dan beri aku rizki) HR Muslim).

Hadits ini juga menjadi dalil bagi disunnahkannya tawassul (menjadikan perantara) dalam berdoa kepada Allah dengan dzikir dzikir yang masyru' (disariatkan) seperti di atas. Banyak sudah nash nash yang menyebutkan tentang keutamaan orang yang suka berdzikir. Bahkan dikatakan oleh Nabi SAW bahwa mereka itu orang orang yang istimewa. beliau bersabda yang artinya:
"Telah mendahului orang orang yang istimewa" Para shahabat bertanya: Siapakah orang yang istimewa itu ya Rasulullah?, beliau menjawab: orang orang istimewa adalah laaki laki dan perempuan yang selalu berdzikir kepada Allah" (HR Muslim). Sehingga wajar saja apabila Nabi SAW menyatakan bahwa:
"Perumpamaan orang yang suka berdzikir kepada Tuhannya (Allah) dengan yang tidak berdzikir seperti orang yanghidup dengan orang yang mati" (yaktni mati hatinya) (Hr Bukhari)

Kenapa harus Berdzikir?

Berikut beberapa manfaat bisa kita dapatkan dari berdzikir:

1. Membuat hati menjadi tenang.
Allah berfirman: "Ingatlah, hanya dedngan mengingati Allah lah hati menjadi tentetram' (QS Ar Ra'd:28). Banyak orang yang ketika mendapt kesulitan maka mereka mencari cara cara yang salah untuk dapat mencari ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khmr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendaptkan ketenangan, yang mnereka dapatkan bukanlah ketengangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Ingatlah firman Allah di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, Insya Allah hati menjadi tenang.

2. Mendaqpatkan Pengampunan dan Pahala Yang Besar.
"laki laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar" (QS Al Ahzab:35).

3. Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita.
Allah berfirman;" Karena itu ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)" (QS Al Baqarah:152)

4. Dsikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berzikir sebanyak banyaknya.
Firman Allah Azza wa Jalla: " Hai orang orang yang beriman berdzikirlah (dengan menyebut na Allah sebanyak banyaknya. Dan Bertasbilah kepadaNa diwaktu pagi dan petang" (QS Al Ahzab:41-42)

5. Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung.
"Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak banyaknya agar kamu beruntung' (QS Al Anfal:45)
Pada Al Qur'an dan terjemahan cetakan Al Haramain terdapat footnote  bahya menyebut nama Allah sebanyak banyaknya, maksudnya memperbanyak dzikir dan berdoa.

6. Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang yang mukmin dan munafik
Karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. Allah berfirman: "Sesungguhnya orang orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali" (QS Anisaa:142)

7 Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
Bnyak amal ibadah yuang sebetulnya mudah untuk kita lakukan seperti membaca doa ketika mau makan dan minum dan lain lain., Bila kita tinggalkan, maka rugilah kita beberapa banyak ganjaran yang harus kita dapat, tetapi tidak kita peroleh, padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari.?

Dzikir Harus Sesuai Dengan Aturan Islam

Dzikir adalah perkara ibadah, maka dari itu dzikir harus mengikuti aturan Islam. Ada dzikir dzikir yang sifatnya mutlak, jadi boleh dibaca kapan saja, dimana saja dan dalam jumlah berapa saja karenma memang tiodak perlu dihitung. Tetapi ada juga dzikir dzikir yang terkait dengan tempat misalnya bacaan bacaan dzkir ketika mengelilingi (tawaf) Ka'bah. Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu misal bacaam dzikir turun hujan.

Jika ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misalnya membaca tasbioh, thmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33X) setelah shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya. Kalau seseorang membuat sendiri aturan aturan dzikir yang tidak diterangkan oleh Islam, maka berarti telah membuat jalan yang baru yang tertolak. Karena sesungguhnya jalan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah itu telah diterangkan oleh Rasulullah SAW. Patutkah kita menempuh jalan baru selain jalan yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW? tentu tidak, karena agama Islam ini telah sempurna, Kita harus mencukupkan dengan jalan yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW.


Ali Bin Abi Thalib RA:
Dari sekian banyak nikmat dunia maka cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu dari sekian banyak kesibukan cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu, dari sekian banyak pelajaran maka cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu