FITNAH SHBHAT DAN SYAHWAT

Oleh: Ust. Anshari


Ingatlah, wahai kaum muslimin, sungguh kemaksiatan selalu membayangi kita, kapan dan dimana saja kita berada. Kemaksiatan adalah senjata syetan yang tersohor. Dia membisikan bujuk rayu dan tipuan kepada hati agar melakukan dosa. Bagaimana hati manusia dapat tekena bujuk rayu syetan? jawabnya, karena manusia tidak taat kepada Allah Ta'ala. Sungguh , amal pekerjaan manusia tidak akan sempurna tanpa bekal ketaqwaan . Dan tidaklah benar ketaqwaan tanpa dasar ilmu. Perumpamaannya adalah seperti buah yang baik, aromanya enak dan rasanya lezat. Aromanya adalah ilmu dan nasehat, sedangkan rasanya adalah amal perbuatan.
Sungguh manusia tergantung pada hatinya, sebab ia memberi komando kepada semua anggota tubuh, mulai akal pikiran sampai kepada panca indera. Sehingga apabila hatinya baik, maka baik pula anggota badan yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:
"Ingatlah dalam badan ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah semua badannya, jika ia rusak maka rusaklah semua badannya. Ingatlah dia adalah hati" (HR Al Bukhari dan Muslim).

Ketahuilah bahwa hati manusia dibagi tiga macam.
Pertama: Hati yang sehat/shalih yaitu hati yang bersih dan terlepas dari selubung syahwat dan kegelapan shubhat. Pemilik hati ini adalah orang orang yang bertaqwa kepada Allah Ta'ala. Senantiasa melakukan amal shalih dengan ikhlas dan mematuhi aturan Allah dan RasulNya. Seperti firman Allah:
"(Yaitu) di hari harta dan anak laki laki tiada berguna, kecuali baagi orang orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih" (QS Asy Syu'araa:88-89)

Kedua: Hati yang mati, yaitu lawan dari hati yang sehat. Pemilik hati ini adalah orang orang kafir. mereka tidak mengimani Allah, tidak mengakui bahwa  hanya kepada Allah SWT  ibadahnya ditujukan, seta tidak mempercayai nama dan sifat Allah Ta'ala. Setiap tidankannnya hanya menuruti hawa nafsu semata. Hawa adalah pemimpin dan syahwat adalah prinsip. Mereka jauh dari ketaatan kepada Allah Ta'ala. Sungguh merupakan tempat yang nyaman bagi syetan untuk mengajak kepada kebinasaan.

Ketiga: Hati yang sakit yaitu, hati yang berada di antara hati yang sehat dan yang mati. pemiliknya adalah orang orang munafik. Ia mengaku beriman, beramal shalih bertawakal namun lebih menyukai riya, ujub, sombong, bila berjanji tidak ditepati, bila berkata tidak bisa dipegang Allah Ta'ala berfirman:
" Di hati mereka ada penyakit, selalu ditambah Allah penyakitnya. Bagi mereka Adzab yang pedih disebabkan kedustaannya" (QS Al Baqarah:10).

Salah satu syarat untuk meraih badan yang sehat adalah menjauhkan diri dari makanan  yang menyebabkan sakit. Begitu pula dengan hati, bila ingin hati yang sehat, maka jauhkanlah hati dari faktor faktor merusaknya, antara lain fitnah, syahwat, dan shubhat. Fitnah syahwat bisa berasal dari wanita, anak dan kekayaan harta. Allah Ta'ala berfirman:
"Jadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa apa yang diingini, yaitu: wanita wanita, anak anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang" (QS Ali Imran:14)

Sungguh fitnah wanita sangat berbahaya dan dahsyat. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ku tinggalkan sesudah matiku suatu fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki laki dari pada fitnah wanita" (muttafaq Alaih).
Fitnah dari wanita sangat banyak sekali ragamnya, antara lain dalam hal pakaian, Tidak dapat dipungkiri bahwa jika seorang wanita keluar dari rumahnya tanpa menjaga auratnya, maka syetan akan menjadikan ia menarik pandangan mata lelaki. Tidak hanya satu laki laki yang tergoda tetapi puluhan, ratusan dan bahkan lebih. Hal itulah yang menyebabkan jatuhnya ahlak ahlak kaum lelaki, sehingga sangat jorok. Rasulullah SAW bersabda:

"Dua manusia dari ahli Neraka yang belum ku lihat di zamanku, yaitu kaum yang membawa cemti cemeti seperti seekor sapi. Mereka memukul manisa dengannya. Dan wanita wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok kepala mereka sperti punuk unta yang condong, mereka tidak akan masuk surga. Dan sesungguhnya bau surga bisa tercium dari jarak yang sangat jauh " (HR Muslim)

Wanita mempunyai sifat yang kurang mulia, antara lain, mudah mengeluh, suka menuntut, suka membicarakan orang lain (ghibah), kurang pandai berterima kasih kepada suami. Seorang istri yang kurang puas terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang telah diusahakan suaminya, seringkali tidak sabar mendesak suaminya untuk berbuat kolusi, korupsi, berkhianat dan tindakan maksiat lainnya. Memang tidak semua wanita seperti itu, hanya wanita yang shalihahlah yang tidak melakukan seperti itu, merekalah perhiasan dunia yang terbaik. Rasulullah SAW bersabda: " Dunia adalah perhiasan, dan sebaik baiknya perhiasan adalah wanita yang shalihah" ( HR Muslim)

Maka bagi kita, haruslah behati hati dengan fitnah wanita dan wajib untuk mendidik istri, anak dan saudari saudari kita agar menutup auratnya dan menjaga kehormatannya, sehingga dapat menjadi wanita yang shalihah.

Anak dapat membutakan orang tua dari kebenaran. Demi anak orang tua rela mengorbankan keimanannya, kejujurannya, bahkan kadangkala mampu menjerat orang tua untuk bermalas malasan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala, bakhil dalam berinfaq,  bershadaqah, maupun zakat. Kepentingan sang anak dijadikan alasan atas kebakhilannya,. kemalasann dalam beribadah kepada Allah. Allah berfirman yang artinya:" Sesunmgguhnya hartamu dan anak anakmu hanyalah fitnah bagimu. Dan di sisi Allahlah pahala yang besar" (QS At Thaughabun:15). Rasulullah SAW bersabda:" Anak itu (dapat mendatangkan ) kesedihan, rasa takut, kebodohan dan kebkhilan" (HR Ath Tabrani, dishahihkan oleh syekh Al Albani).

Maka wajiblah bagi orang tua untuk bersabar dan istiqomah dalam menjaga anak sebagai amanat dari Allah SWT. Ketahuilah bahwa fitnah harta merupakan awal kebobrokan ahlaq manusia.  Korban dari fitnah ini senantiasa haus dan lapar untuk menimbun harta. Ia membanting tulang siang dan malam untuk harta, tidak ada waktu yang lain. Bahkan ia rela melepaskan kejujurannya dan untuk keimanannya untuk digadaikan demi harta, kekayaan dan harta membuat ia lupa kepada Allah SWT .Rasulullah SAW bersabda:" Tiap umat mempunyai cobaan dan ujian sendiri sendiri dan fitnah cobaan umatku adalah kekayaan harta" (HR Tirmidzi sanadnya Hasan disepakati oleh Adz Dzahabi)

Selain fitnah syahwat ada fitnah yang lain yang tidak kalah  berbahayanya yaitu fitnah shubhat. Apakah fitnah shubhat itu?  Yaitu fitnah atau ujian yang ditimbulkan dari sesuatu yang status halal haramnya.  Hal ini sering menimpa orang orang yang telah belajar dan mernerima ilmu, tetapi tidak memahaminya dan tidak amanah. Dengan ilmunya yang minim. ia telah merasa mengetahi dien Isla, lalu memahaminya dengan  seenaknya. Ia tidak tahu dimana kebenaran yang haq itu berada?

Pendapatnya salah tetapi ia tidak tahu letak kesalahannya dan tidak mau menerima pendapat yang benar dari pihak yang lain. Yang halal dikatakan haram yang sunnah dikatakan bid'ah.  ia menjadikan fitnah bagi orang lain.. Akibat dari fitnah shubhat adalah taqlid, buta atau mengikuti pendapat orang lain tanpa ilmu. Taqlid yang tidak diperbolehkan apabila mengikuti adat istiadat atau ajaran nenek moyang  yang bertentangan  ketentuan dari Allah Ta'ala, mengikuti pendapat orang lain yang tidak mengetahui proporsionalitasnya (kebenarannya). Tetapi diperbolehkan mengikuti pendapat orang yang diketahui  telah berusaha keras dan konsekuen dalam ketaatannya kepada Allah SWT dan RasulNya. Hanya ketentuan Allah dan Rasulnya yang layak dijadikan dalil dan hujah serta harus diikuti.

Sungguh tidak ada pendapat manusia yang layak untuk diikuti kecuali pendapat Rasulullah. Malik bin anas berkata:
"Tidaklah seorangpun sepeninggal Nabi SAW yang patut diikuti perkataannya dan ditinggalkan, kecuali perkataan Rasulullah SAW (harus diikuti semuanya)"
Maka marilah kita menimba ilmu dengan bersungguh sungguh dan berpegang teguh  kepada Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah dengan memahami para salafus shalih untuk selamat dari fitnah dan shubhat.