HADITS MAUDHU

Oleh: Ust Munawar.


Hadits merupakan sumber kedua setelah Al Qur'an dalam Islam. Kita sebagai seorang muslim tidak meyakini bahwa semua hadits adalah shahih, Namun juga tidak benar jika menanggab bahwa seua hadits itu palsu. Sebagaimana anggapan para orientalis. Jadi memang ada hadits yang sahih, hasan, dha'if dan maudhu' (palsu). Dalam kesempatan ini, insya Allah kami akan menjelaskan seputar hadits maudhu. agar kita paham pembahasan yang berkaitan dengan hadits maudhu' baik pengertian, hukum, ciri ciri maupun yang lainnya.

Drfinidi:
  1. Menurut bahasa: Merupakan isim maful (obyek) dari kata wadha'a Ash Syaifa, yang berarti menurunkannya. Dinamakan seperti itu, karena memang mkenurunkan derajatnya.
  2. Menurut istilah adalah kedustaan yang dibuat dan direka reka yang disandarkan atas nama Rasulullah SAW ia termasuk periwayatan yang paling jelek.
Awal Munculnya Hadits Maudhu'
Perpecahan kaum muslimin menjadi beberapa kelompok setelah fitnah (masa setelah terbunuhnya Utsman Bin Affan ra), menjadikan setiap kelompok mencari dukungan dari Al Qur'an dan As Sunnah. Sebagian kelompok mentakwilkan Al Qur'an bukan pada makna sebenarnya. Dan membawa As Sunnah bukan pada maksudnya. Bila mereka mentakwilkan dadits mereka menisbatkan kepada Nabi. Apalagi Tentang keutamaan para Imam mereka.  Dan kelompok yang pertama melakukan halitu adalah Syi'ah.

Hal ini tidak pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW dan tidak pernah dilakukan seorang shahabatpun. Apabila diantara mereka berselisih mereka berijtihad dengan mengedepankan mencari kebenaran.
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,  maka pasti Allah mengharamkan kepadanya jannah. dan tempatnya  ialah naar, tidaklah ada bagi orang orang zhalim itu seorang penolongpun" (QS 5:72).

Kedua: Barang siapa yang menjadikan antara dirinya dan Allah SWT perantara dan ia berdoa kjepadaNya, memohon Syafaat pada-Nya serta bertawakal pada-Na, maka ia telah kafir berdasarkan Ijma'.
Allah SWT berfirman:
"Katakanlah:"panggilah mereka yang kamu anggab selain Allah,  maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk mehilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula  memindahkannya. Orang orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya: Sesungguhnya adzab Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti"(QS Al Isra:56-57).

Ketiga: Barang siapa tidak mengkafirkan orang orang musryikin atau ragu ragu tentang kekafiran mereka atau membenarkan keyakinan mereka, maka ia telah kafir.

Mengapa demikian?
Sebab Allah SWT telah mengkafirkan mereka melalui sekalian banyak ayat di dalam kitab-Nya serta memerintahkan untuk memenuhi mereka disebabkan karena mereka telah mengada adakan kebohongan atas nama Allah. menjadikan sekutu sekutu disamping Allah serta menganggab Allah mempunyai anak laki laki. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka katakan. Allah jalla wa ala telah mewajibkan atas kaum muslimin untuk memusuhi membenci mereka.

Seorang tidak bisa disebut sebagai muslim, sehingga ia mengkafirkan oranng orang musyrik., Jika ia meragukan hal itu, padahal persoalannya suydah nyata mengenai siapa sebenarnya mereka itu atau ia bimbang mengenai kekafiran mereka padahal ia telah memperoleh kejelasan, berarti ia telah kafir seperti mereka. Orang yang membenarkan orang orang musyrik itu dan menganggab baik terhadap kekufuran dan kezhalimanmereka, maka ia berarti kafir berdasarkan ijma kaum muslimin. Sebab ia berarti belum.tidak mengenal Islam secara hakiki yaitu berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk dan patuh kepadaNya dengan ketaatan, berlepas diri dari syirik dan orang orang yang berbuat syirik. mana mungkin dia akan mengkafirkan mereka.

Allah berfirman (yang artinya):
"Sesungguhnya telah ada suri teladanyang baik bagimu pada Ibrahim dan orang orang yang bersama dengan dia: ketika mereka berkata kepada kau8m mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja' ( QS Al Mumtahanah:4)

Keempat: Barang siapa yang meyakini bahwa petunjuk selain petunjuk  Nabi Muhammad SAW, lebih sempurna atau hukum selainnya lebih baik, seperti orang orang yang lebih mengutamakan hukum hukum thogut atas hukum Allah SWT maka ia telah kafir.

Firman Allah SWT ;" Sesungguhnya dien (agama) disisi Allah adalah islam" (QS Ali Imran:19)
"Barang siapa mencari agama selain dari dien (agama) Islam, maka sekali kali tidaklah akan diterima (dien itu) daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang orang yang rugi" (QS Ali Imran;85).

Kelima: Barang siapa yang murka atau memvcenci terhadap apa yang datang dari Rasulullah SAW, walaupun ia mengamalkannya maka ia kafir berdasarkan ijma'

Karena Allah SWT Berfirman:
"Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah lalu Allah menghapus pahala pahala amal amal mereka"(QS. Muhammad:9)

Keenam: Barang siapa yang mengolok olok sesuatu dari dien yang dibawa Rasulullah SAW, baik yang berkenaan dengan pahala maupun siksa, maka ia kafir berdasarkan firman Allah dalam sutat Attaubah.

Allah berfirman:
"Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok olok? tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika  kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang orang yang selalu berbuat dosa" (QS. 9:65-66)

Ketujuh: Sihir
Seperti sharf (jenis sihir yang ditujukan untuk memisahkan seseorang dengan kekasihnya) dan Athaf (dikalangan orang Jawa diketnal dengan istilah pelet). Ia melakukannya atau rela dengan sihir. Allah SWT  berfirman: "Keduannya (Harut dan Marut) tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "sesunggunya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir" (QS Al Baqarah:102).

Kedelapan: Tolong menolong dengan kaum musyrikinh dan bantu membantu dengan mereka menghadapi kaum muslimin.

Dalilnya adalah firman Allah SWT:"Barang siapa diantara kalian yang tolong menolong dengan mereka, maka ia termasuk golongan mereka" (QS Al Maidah:51)

Kesembnilan: Meyakini bahwa ada sebagian manusia yang mempunyai kebebasan keluar dari syariat Muhammad SAW sebagaimana kelesuan Nabi khaidir untuk tidak mengikuti syariat Musa AS

Dalilnya adalah:
An Nasa'i dan lainnya meriwayatkan dari Nabi  Muhamad SAW bahwa beliau melihat lembaran dari kita Taurat di tangan Umar Bin Khattab ra lalu Rasulullah SAW bersabda yang artinya:"Apakah kamu masih juga bingung wahai putra al Khattab?, padahal aku telah membawakan kepadamu ajaran yang paling putih bersih, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, tentulah kamu sesat"

Dalam rangka mencari penghidupan dan memperoleh rizki. Seperti yang dilakukan sebagian tukang dongeng yang mencari penghidupan melaluo berbagai cerita kepada masyarakat. Mau mendengar dongengannya,lalu  mereka memberi upah. Diantara mereka adalah Abu Sai'id Al Madani.

Dalam ranmgka meraih polularitas, yaitu dengan membuat hadits yang gharib 9asing) yang tidak dijumpai pada seorangpun dari syaikh syaikh hadits. supaya orang yang mendengarnya terpengaruh. Mereka adalah: Ibnu Abu Dihyah dan Hamdan bin An Nashibi.

Fanatisme terhadap imam atau negri, dan orang yang ta'ashub (fanatik) terhadap Abu hanifah, memalsu hadits yang berbunyi;" Akan ada dari umatku seorang laki laki yang disebut Abu Hanifah Al Nu'man, dia adalah penerang umatku" dan orang yang tidak senang dengan Imam Asy Syafi'i, membuat hadits yang berbunyi" akan ada dari umatku seorang laki laki yang disebut Muhammad bin Idris, dia lebih bahaya dari umatku dari pada  iblis"

Ancaman bagi yang membuat Hadits Maudhu'
Orang yang berdusta atas nama Rasulullah SAW ancamannya sangat keras sebagaiman sabda Rasulullah:" Barang siapa berdusta atas namaku, secara sengaja, maka hendaknya ia bersiap siap menempati tempatnya di neraka" (HR Muslim). Hadits ini di riwayatkan secara mutawatir, yaitu diriwayatkan 70 orang sahabat. Syaikh Muhammad Abu Al Juwaini, berpendapat bahwa kafir bagi orang yang memalsu hadits Rasulullah SAW dengan sengaja dan mengetahi (hukum bekenan) dengan yang ia ada adakan.

Kitab kitab yang memuat hadits palsu:
  1. Al Madhu'at karangan ibnu Al Jauzi
  2. Al La'ali Al Mushnu'ah fi al Ahadits Al Maudhu'ah, karya As Suyuthi, ringkasan kitab di atas.
  3. Tanzihu Ay Syriyah Al Marfu'ah 'an alk ahadits Asy Syani'ah Al Maudhu'ah karya ibnu "iraqi Al Qittani, ringkasan kedua kitab di atas.
  4. Silsilah Al Hadits Ad Dha'ifah karya Al Albani


Miraji';
  1. Tabrib Ar Rawi Fi Syarh Taqrib A Nawawi, Al Hafidz Al Iman As Syuthi.
  2. Al Baa'its Al Hatsits,Syarh Ihtishaar 'ulum Al Hadits Li Al Hafidz Ibnu Katrsir, Ahmad Muhammad Syakir.
  3. Fathul bari Syarrh Shahih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqalani
  4. Tarikh at Tasyri' Al Islami, syaikh Manna' Al Qaththan.
  5. Pengantar Studi ilmu Hadits Syaikh Manna' Al Qaththan
  6. Taisir Mushathalah Al Hadits, DR Nahmud Ath Thahhan