Oleh: Ust Purwanto
Seorang muslim beriman dan percaya bahwa kehidupan di dunia ini akan habis dan mempunyai batas waktu berakhirnya, kemudian akan berganti dengan kehidupan kedua di alam akhirat. Firman Allah SWT: “ Ilahmu adalah Ilah yang satu.maka, bagi orang orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, adalah mereka yang hatinya ingkar (akan keesaan Allah dan Hari Kiamat) sedangkan mereka itu adalah orang orangyang sombong” (QS. An Nahl:22)
Pada saat dan hari itu, Allah yang Mahakuasa akan
membangkitkan segenap mahluk ciptaanNya. Semuanya akan dikumpulkan untuk
menghadap mahkamah pengadilan yang maha tinggi. Setiap orang diperhitungkan
amal perbuatannya, orang yang taat dan shaleh, pasti menerima pahala
kebahagiaan dalam kehidupanm jannah yhang penuh kehikmatan abadi. Sedangkan
orang orang yang maksiat kepada Allah pasti merasakan siksa yang pedih di dalam
jahanam. Bukti bukti adanya hari kiamat
adal;ah berasal dari wahyu (ayat ayat) Allah dan hadits rasul. Dasar pemahamannya adalah berdasarkan dalil
nakli, bukan dalil akli. Sebab hari kiamat adalah sesuatu yang tidak terjangkau
panca indra manusia. Oleh karena itu, akal tidak mampu menemukannya, dengan
pasti berdasarkan usaha pengindraan terhadap sesuatu.
Tanpa adanya berita
tentang hari kiamat dari Al Wahyu, maka manusia tidak mengetahui apakah ada
atau tidak hari kebangkitan sesuadah mati, untuk apa hari kebangkitan itu, juga
apakah masih ada atau tidak kehidupan
sesudah mati, serta bagaimana bentuk kehidupan sesudah mati itu? Dalil dalil
nakli yang menjelaskan tentang Hari Kiamat tersebut diantaranya adalah: “
Orang orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali kali tidak dibangkitkan .
Katakanlah tidak demikian Demi Tuhanku kalian benar benar pasti dibangkitkan,
kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” Hal demikian
adalah mudah bagi Allah (QS At
Taghaabun:7). Hadits ketika Jibril mengajarkan kepada Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dari Umar bin Khattab: “Ketika
Jibril menanyakan kepada Rasulullah tentang iman, maka Rasulullah menjawab:”
Hendaklah engkau beriman kepada Allah, para malaikatnya, kitab kitabnya, para
rasulnya, juga kepada hari kiamat. Dan hendaklah engkau beriman kepada Qodla Qadar yang baik dan buruk (dari
Allah)”.
Iman kepada hari kiamat adalah iman kepada hari berbangkit,
yaitu waktu berakhirnya seluruh kehidupan mahluk di alam semesta yang fana ini,
kemudian Allah pasti menghidupkan kembali semua mahluk yang telah mati.
Membangkithidupkan tulang belulang yang telah hacur, mengembalikan jasad
yangtelah menjadi tanah sebagaimana asalnya dan mengembalikan ruh pada jasad
seperti sdia kala.
Waktu Hari Kiamat.
Manusia selalu betanya kapankah terjhadinya Hari Kiamat?.
Jawabnya hanyalah Allah yang tahu dengan
pasti dan tepat, kapan terjadinya. Firman Allah SWT: “Kiamat itu tidak akan
datang kepadamu, melainkan dengan tiba tiba. Merteka bertanya kepadamu seakan
akan kamu benar benar mengetahuinya. Katakanlah: sesungguhnya pengetahuan
tentang hari kiamat itu ada di sisi Allah’ tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui” (QS Al A’raaf: 187).
Tanda Tanda hari Kiamat:
Hadits hadits Rasulullah yang bersumber pada wahyu Allah
tidak pernah menerangkan dengan pasti kapan terjadinya Hari Kiamat. Namun tanda
tanda hari kiamat tersebut telah dikemukakan secara banyak dan rinci antara
lain: Banyaknya mode pakaian telanjang, jumlah orang beriman sedikit, zina dan
meinuman memabukan serta kejahatan lain merajalela. Perhiasan masjid yang
berlebihan dan suara hiruk pikuk lebih sering
terdengar di Masjid. Penyalah gunaan jabatan, Perpecahan umat islam/
negerui negeri Islam akibat fitnah oleh musuh musuh Islam. Kehancuran
pemerintah khilafah Islamiyah dan akan kembali jaya dan berkuasa Khilafah
dikemudian hari sehingga kaum muslimin menguasai pusat kekuasaan Katholik
Nasrani di Roma dan tersebarnya Islam ke Seluruh dunia. Peperangan antara umat
Islam dan Yahudi yang berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin.
Munculnya dajjal di tengah tengtah umat islam untuk
menyesatkan manusia. Munculnya Muhammad Al-Mahdi di bumi untuk menegakan
keadilan dan kekuasaan umat islam. Turunnya Nabi Isa as untuk meluruskan ajaran
Nasrani, meng-Islamkan orang Nasrana menghancurkan salib salib menegakan
kebenaran dan keadilan berdasarkan syariat Islam, membunuh Dajjal, kemudian
beliau kawin lalu meninggal dan dikuburkan dekat makam Rasulullah SAW munculnya
Daabbah (binatang ajaib) yang dapat berbicara kepada manusia untuk menunjukan
kepalsuan dan ketidak benaran ajaran semua agama selain Islam, serta
memperingatkan kepada orang orang yang tidak percaya dengan ayat ayat Allah
(tanda tanda kebesaran dan kekuasaan Allah).
Matahari akan terbit dari arah barat dan itu terjadi setelah
Nabi Isa Wafat. Pada saat itulah pintu taubah tertutup. Munculnya Ya’juj dan
Ma’juj ( dua bangsa dari sebelah timur) menyerang kaum muslimin bagaikan air
bah, tetapi peperangan itu akan berakhir dengan kehancuran tentara Ya’juj dan
Ma’juj oleh Allah dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. (ini terjadi di
masa nabi isa masih hidup) kemudian Allah akan mengirimkan kabut tipis yang
menyebabkan kematian seluruh kaum muslimin dan tinggalah orang orang kafir
(jahat) terjadi gempa bumi di timur/barat dan
seluruh jazirah arab, disertai munculnya api di daerah Yaman, sehingga
orang orang berlari kea rah Syanm dan disini mereka mati setelah ditiup
sangkakala. Pada hari itulah kiamat yang sesungguhnya terjadi.
Nasib Manusia Pada Hari Kiamat:
Al Qur’an menerangkan bahwa kitamat terjadi setelah ditiupnya
sangkakala pertama oleh malaikat Isrofil. Pada saat ini semua mahluk binasa
kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiupkan sangkakala untuk kedua
kalinya agar semua mahluk berdiri dan menuju Padang Mashsyar untuk perhitungan
amalnya. Firman Allah SWT: “ Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah apa yang
ada di langit dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, tiba tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing masing)’ (QS Az Zumar:68).
Dampak Iman Kepada hari Kiamat:
Iman pada hari kiamat akan mampu mendorong setiap mukmin
untuk berpikir sebelum melakukan sebuah tindakan. Sebab ia yakin bahwa semua
amal perbuatannya akan dimintai pertanggungajawabannya dan ia akan menerimabalasannya,
baik atau buruk sesuai dengan perbuatannya itu. Allah SWT berfirman:” Siapa saja yang mengerjakan
perbaikan seberat dzarrahpun, maka ia melihat (balasan)nya, dan siapapun yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, juga pasti ia melihat (balasan)nya”
(QS Al Zalzalah 7-8). Karena itu iman kepada hari akhir mempunyai dampak
pisitif bagi kehidupan seseorang yakni:
a. Senantiasa menjaga diri untuk selalu taat kepada Allah
SWT dan senantiasa mengharapkan pahala pada hari kiamat. Ia akan berusaha
menjauh segala laranganNya karena takut siksa kelak di kemudian hari.
b. Menghibur dan mendorong agar bersabar bagi mukmin
bahwa kebahagiaan (kesenangan, kesejahteraan) yang belum diperolehnya di dunia
akan diterimanya di kemudian hari.
Catatan Amal Perbuatan Manusia Pada Hari Kiamat
Iman kepada hari kiamat membawa konsekuensi yang logis untuk
iman juga kepada adanya catatan amal perbuatan manusia. Setiap manusia akan
menerimanya pada hari pembalasan itu, Allah SWT berfirman:
“Dan setiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada
lehernya. Dan kami berikan kepadanya pada hari kiamat sebuah kitab (catatan
amal perbuatan) yang dijumpainya terbuka. ‘Bacalah kitabmu. cukuplah darimu
sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu” (QS Al Israa:13-14).
Hal itu akan berbeda terhadap orang orang kafir. Mereka pasti
menerima catatan amal perbuatannya melalu tangan krinya. Allah berfirman:
“Adapun orang orang yang diberikan kepadanya kitab (amal
perbuatan)nya dari sebelah kanannya, maka Dia berkata:’ambilah dan bacalah
kitabku (ini) sesungguhnya aku yakin
bahwa aku pasti menemui sisab terhadap diriku’. Maka orang itu berada dalam
kehidupan yang diridhoi dalam jannah
yang tinggi, buah buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan):’makan dan
minumlah dengan sesukamu sebagai balasan terhadap amal perbuatan yang telah
engkau kerjakan pada hari hari yang lalu.
Adapun orang yang diberikan kirabnya
dari sebelah kirinya, maka dia berkata:’ wahai alangkah baiknya tidak diberikan
kepadaku kitabku (ini) dan aku tidak tahu apa hisab terhadap diriku. Wahai
kiranya kematian iotulah yang menyelesaikan segala galanya. Hartaku sekali kali tidak member manfaat
bagiku. Telah hilang kekuasaanku. (Allah berfirman):” peganglah dia, lalu
belenggulah tangannya ke lehernya. Masukan dia kea pi jahanam yang menyala
nyala itu. Juga belitlah dia dengan rantai yang panjangnyua tujuh puluh hasta.
(sebab), sesunggunya dahulu tidak beriman kepada Allah yang maha besar, dan juga tidak mendorong (orang lain) untuk
member makan orang miskin. Maka, tiada seorang temanpun baginya pada hari itu
disana. Dan tidak ada makanan sedikitpun (baginya) selain darah dan nanah.
Tidak ada yang memaksanya selain orang orang yang berdosa’ (QS Al
Baqarah:19-37).
“Adapun orang orang yang dibeikan kitabnya dari belakang,
maka ia akan berteriak, ‘celaka aku!’ Dan dia masuk ke dalam api yang menyala
nyala (jahanam) Sesungguhnya dia dahulu
(di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama sama kafir) Sesungguhnya
dia menyangka bahwa sekali kali ia tidak kembali (kepada Tuhannya). (bukan
demikian sebaliknya) yang benar adalah Rabbinya selalu melihatnya (QS Al Insyiqaq:10-15)
Penutup
Demikianlah pokok bahasan iman kepada hari Kiamat. Orang
orang yang beriman kepada adanya Hari Pembalasan akan selalu ingat kepada
setiap perbuatan yang akan dilakukannya. Pada setiap langkahnya, ia akan
berfikir apakah perbuatannya telah sesuai dengan perintah Allah SWT, tau
perbuatannya justru telah melanggar laranganNya. Bagi kaum muslimin, iman
kepada hari kiamat sesungguhnya akan berdampak kuat bagi setiap amal
perbuatannya. Bagi mereka yang yang Iman, maka mereka pasti akan berlomba lomba
menjalankan semua perintah Allah berupa syariat yangt telah diturukan kepada
RasulNya, Muhammad SAW yaitu syariat Islam. Hari kiamat adalah suatu hari yang
pasti datang. Sesungguhnya siksaan dan kenikmatan yang diterima setiap manusia
akibat logis dari seluruh amal perubatannya selama ia hidup di dunia.
Wallahu a’lam bishawab